David langsung dibawa dan diamankan di kediamannya yang tak jauh dari lokasi tower tersebut.
SAMPANG, Jaringnews.com - Lantaran tidak dibelikan sepeda motor, David (18), pemuda yang sekaligus santri pondok pesantren asal kampung Pereng, Desa Kemuning, Kecamatan Kota Sampang, Madura ini, nekat naik ke atas tower operator seluler setinggi kurang lebih 52 meter, Jumat (14/9).
Akibat ulah nekat yang dilakukan santri Ponpes Al–Ashari Komis, Kecamatan Kedungdung Sampang ini, sejumlah warga dan teman David langsung datang untuk membujuk agar Davit turun dari tower tersebut. Aksi ini cukup menarik perhatian warga. Para pengguna jalan raya di sekitar kawasan itu menghentikan kendaraannya guna melihat pemuda yang berada di atas tower tersebut.
Menurut penuturan Haji Juki (55), salah satu warga yang melihat kejadian itu mengatakan, "Awalnya kami mendengar orang teriak-teriak, setelah kami cari asal suara tersebut, ternyata bersumber dari suara David yang berada di atas tower."
Upaya warga dan keluarga David akhirnya membuahkan hasil. Setelah berhasil diturunkan selama kurang lebih dua jam, David langsung dibawa dan diamankan di kediamannya yang tak jauh dari lokasi tower tersebut.
Hasim (55), paman David saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, tiga hari yang lalu David sudah diantar dan dipondokkan di Ponpes Al–Ashari. Namun, tiba-tiba dia pulang dan memanjat tower lagi. “Saya juga tidak tahu kenapa ponakan saya kok bisa naik lagi ke atas tower, mungkin dia mengalami gangguan jiwa. Makanya itu pihak keluarganya membawa di ke pondok pesantren," ungkapnya.
Kabag Ops Polres Sampang, Kompol Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi di Mapolsekta mengatakan, “Kami akan menanyakan kepada saksi-saksi dan David sendiri ada permasalahan apa di balik David menaiki tower, agar tidak mengulangi kejadian yang ketiga kalinya," tandasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, David adalah putra pertama dari empat bersaudara pasangan Zeinullah (45) beserta Luluk (40), warga kampung Pereng, Desa Kemuning, Kecamatan Kota Sampang Madura.
Akibat ulah nekat yang dilakukan santri Ponpes Al–Ashari Komis, Kecamatan Kedungdung Sampang ini, sejumlah warga dan teman David langsung datang untuk membujuk agar Davit turun dari tower tersebut. Aksi ini cukup menarik perhatian warga. Para pengguna jalan raya di sekitar kawasan itu menghentikan kendaraannya guna melihat pemuda yang berada di atas tower tersebut.
Menurut penuturan Haji Juki (55), salah satu warga yang melihat kejadian itu mengatakan, "Awalnya kami mendengar orang teriak-teriak, setelah kami cari asal suara tersebut, ternyata bersumber dari suara David yang berada di atas tower."
Upaya warga dan keluarga David akhirnya membuahkan hasil. Setelah berhasil diturunkan selama kurang lebih dua jam, David langsung dibawa dan diamankan di kediamannya yang tak jauh dari lokasi tower tersebut.
Hasim (55), paman David saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, tiga hari yang lalu David sudah diantar dan dipondokkan di Ponpes Al–Ashari. Namun, tiba-tiba dia pulang dan memanjat tower lagi. “Saya juga tidak tahu kenapa ponakan saya kok bisa naik lagi ke atas tower, mungkin dia mengalami gangguan jiwa. Makanya itu pihak keluarganya membawa di ke pondok pesantren," ungkapnya.
Kabag Ops Polres Sampang, Kompol Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi di Mapolsekta mengatakan, “Kami akan menanyakan kepada saksi-saksi dan David sendiri ada permasalahan apa di balik David menaiki tower, agar tidak mengulangi kejadian yang ketiga kalinya," tandasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, David adalah putra pertama dari empat bersaudara pasangan Zeinullah (45) beserta Luluk (40), warga kampung Pereng, Desa Kemuning, Kecamatan Kota Sampang Madura.